Wednesday 7 December 2016

Gempa Aceh, 50 Orang Tewas, 72 Luka Berat dan 122 Luka Ringan



Gempa Aceh, 50 Orang Tewas, 72 Luka Berat dan 122 Luka Ringan

SOLOK, KRM
           Bumi Serambi Mekkah kembali Dihantam gempa berkekuatan 6,4 skala richter (SR), Rabu (7/12), Aceh kembali berduka. Berdasarkan data yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 5.19 Lintang Utara, 96.36 Bujur Timur, 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
             Hingga kini, disebutkan sejumlah bangunan di lokasi kejadian roboh dan menimpa sejumlah warga. "Masjid, fasilitas umum dan rumah warga juga banyak yang roboh akibat gempa itu, namun saya belum bisa melaporkan jumlah bagunan yang rusak akibat gempa," kata Kepala BPBD Pidie Jaya Puteh A Manaf, Rabu (7/12), seperti diwartakan Antara.
Sementara puluhan orang menderita luka ringan dan berat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya mengatakan empat warga dilaporkan meninggal dunia selepas gempa berkekuatan 6,4 SR menghantam Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
"Benar saya sudah mendapatkan informasi ada empat warga Pijay (Pidie Jaya) yang meninggal akibat gempa bumi itu dan saya belum tahu identitasnya," sambung Puteh. Sedangkan korban luka yang sebagian merupakan anak-anak sudah dilarikan ke rumah sakit, di mana kebanyakan dari mereka menderita patah tulang.
             BMKG Aceh merilis, gempa 6,4 SR terjadi pukul 05:03 WIB, dengan lokasi 5.19 lintang utara (LU), 96.36 Barat Timur (BT) dan 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya, di kedalaman 10 kilometer. Saking kencang, getaran pun turut dirasakan di sejumlah wilayah Aceh, yakni Aceh Besar, Sabang, Bireun dan Lhokseumawe.
Di samping itu,  gempa susulan pun sempat melanda Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. "Usai gempa 6,4 SR sudah terjadi lagi gempa susulan sebanyak empat kali dan dipastikan gempa ini tidak berpotensi terjadinya tsunami, namun masyarakat diimbau mewaspadai terjadinya gempa susulan," ujar Kepala Stasiun BMKG Kota Sabang, seperti dimuat Antara.
            Sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan kini jumlah korban tewas setidaknya tercatat 52 orang.
Juru bicara BNPB Sutop Purwo Nugroho mengatakan, 50 korban tewas di Pidie Jaya, sementara dua orang lagi adalah korban tewas di kabupaten tetangga, Bireun.
"Korban dikhawatirkan bisa terus bergerak naik karena saat ini masih ada warga yang terjebak di bawah bangunan yang ambruk," jelas Sutopo dalam jumpa pers di kantor BNPB, Rabu (7/12) siang. Dari jumlah korban itu belum dipilah berapa korban anak-anak dewasa maupun orang tua, laki-laki dan perempuan. Sementara korban luka berat tercatat 73 oang dan 122 orang menderita luka ringan
Sutopo mengatakan sekarang ini fokus utama operasi pencarian dan penyelamatan korban jiwa. Dia mengatakan belum dapat memperkirakan jumlah korban yang masih tertimbun reruntuhan bangunan. Disebutkannya, cukup banyak warga yang menolak masuk penampungan sementara, dan lebih suka kembali ke rumah mereka.
"Sebetulnya bagi yang rumahnya rusak disediakan lokasi pengungsian. Namun masyarakat seringkali tidak mau ke pengungsian dan mendirikan tenda di depan rumah mereka," jelas dia. Banyaknya kerusakan rumah penduduk itu, katanya karena banyaknya bangunan yang tidak dibangun untuk tahan gempa.
Sutopo mengatakan daerah Pidie Jaya merupakan daerah yang rawan terhadap gempa dan berada di jalur gempa zona sesar samalanga sipopo yang berada di darat.
Daerah tersebut pernah terjadi gempa.

"Masayrakat sudah berpengalaman, sehingga begitu trjadi gempa langsung berlari ke daerah yang lebih tinggi. Menurut data BNPB sekitar 62 persen penduduk indonesia tinggal di daerah rawan gempa bumi (Berbagai Sumber/wandy)

No comments:
Write komentar

Label

Apakah Anda Puas Setelah Membaca Berita Di Kabar Ranah Minang