SOLOK, SN-Akibab
banjir yang melanda Kabupaten Solok pada Kamis dan Jum’at awal Januari 2017
lalu, telah mengakibabkan kerusakan ratusan hektare sawah, baik yang siap panen
atau yang baru siap tanam.
Sekeratris
Dinas Pertanian Kabupaten Solok, Miharta Maria, Minggu (8/1) menyebutkan,
sampai saat ini pihaknya masih mendata lahan pertanian masyarakat, baik sawah
atau perkebunan yang dihantam musibah banjir di seluruh wilayah Kabupaten penghasil
Bareh Tanamo itu. “Sampai saat ini kita masih melakukan pndataan, berapa luas
persawahan dan perkebunan masyarakat yang rusak akibab banjir. Tapi yang pasti
hampir ratusan hektare sawah baik yang siap panen atau yang baru ditanam,”
jelas Miharta Maria. Dijelaskannya, di Nagari Air Batumbuk saja, akibab longsor
yang terjadi pada Kamis, sudah mengakibabkan kerugian Ratusan Juta Rupiah,
karena tanaman padi dan bawang siap panen dihantam longsor. Sementara di
Selatan Kabupaten Solok, seperti Nagari Aia Dingin di Kecamatan Hiliran
Gumanti, banjir badang juga sudah merusak dua jembatan dan tiga rumah serta
ratusan hektre perkebunan siap panen maupun yang dalam pengolahan.
Di Kecamatan Pantai Cermin, banjir bandang sudah
melanda sejak Kamis subuh, sekitar jam 01.30 WIB. Bahkan Wakil Bupati Solok,
Yulfadri Nurdin, sudah melakukan peninjauan langsung ke Aia Dingin, Lolo dan
Surian pada Kamis Sore lalu. Ddi Pantai Cermin, banjir bandang terparah terjadi
di Jorong Aie Angek Sonsang, Jorong Data dan Jorong Koto. Wabub Solok, Yulfadri
Nurdin memperkirakan kerugian banjir Pantai Cermin dan Aia Dingin diperkirakan
diatas Rp 1 Milyar. “Saya melihat bahwa kerugian masyarakat yang terbesar
adalah lahan bawang siap panen dan juga tiga rumah warga ang diondoh bencana
banjir,” jelas Wakil Bupati Solok, Yulfadri Nurdin. Selain itu, banjir bandang
juga merusak 3 buah jembatan dan beruntung tidak ada korban jiwa. Adapun daerah
yg terkena banjir di Nagari Lolo meluapnya aliran sungai Ulu indarung, Sungai
Muaro indarung di Jorong Sungai Indaruang, Jorong Pisau Hilang, Jorong Tambang
dan Kulemban, yang mengakibatkan sawah dan ladang bawang msyarakat seluas 30 Ha
rusak serta gagal panen dan juga merusak 2 buah jembatan di Jorong Sapan Kayu
Manang serta menghanyutkan sebuah jembatan, namun tidak ada korban jiwa dalam
bencana alam tersebut.
Khusus
di Nagari Aia Dingin, Kecamatan Hiliran Gumanti, masyarakat
Jorong Koto dan Jorong Data Nagari Aia Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti yang
dipimpin oleh anggota DPRD asal daerah setempat, M. Syukri, tampak bergoro
membangun Jembatan Darurat, karena jembatan yang menghubungkan kedua jorong
tersebut hanyut dibawa banjir bandang yang terjadi Kamis lalu. “Untuk sementara
kita dirikan jembatan darurat, karea jembatan aslinya hanyut dibawa banjir
bandang, sambil menunggu bantuan pemerintah memperbaikinya,” jelas M. Syukri
Di Kecamatan Kubung, banjir juga merusak
ratusan hektare sawah di Salayo dan Koto Baru serta ribuan rumah penduduk
terendam banjir. Lokasi paling parah yang dihantam banjir adalah Jorong Lubuak
Agong dan Jorong Simpang. “Banjir juga merusak ternak masyarakat seperti yang
terjadi Tangah Padang di mana satu ekor kerbaumilik warga setempat hanyut di
bawa air bah dan puluhan kolam ikan masyarakat juga diporak-porandakan oleh musibah
banjir,” jelas Bupati Solok, H. Gusmal Dt Rajo Lelo, SE, MM.
Data
yang dikumpulkan di posko bencana Nagari Salayo, memastikan jumlah rumah
penduduk yang terendam sebanyak 890 unit dengan jumlah penghuni 3.727 jiwa. Banjir
terparah terjadi di Jorong Galanggang Tangah. Kawasan ini merupakan
langganan karena berada di bantaran batang Lembang dengan jumlah penduduk
sebanyak 3.050 jiwa yang tinggal di rumah 745 rumah. Sedangkan di jorong
Sawah Sudut, terdapat sebanyak 145 rumah yang dihuni oleh 677 jiwa.
Menurut Bupati Gusmal, meski dalam kejadian musibah banjir ini tidak ada korban
jiwa, namun banjir kali ini dinilai paling parah sejak 20 tahun terakhir.
Di nagari Koto Baru, selain merusak puluhan hektre sawah dan perkebunan,
banjir juga mengepung sebanyak 216 rumah
dengan jumlah penghuni sebanyak 993 jiwa di tiga Jorong. Banjir terparah
terjadi di Jorong Simpang, yaitu sebanyak 790 jiwa, jorong Lubuk Agung sebanyak
158 dan Jorong Kajai sebanyak 45 jiwa. Menurut Walinagari Koto Baru
Afriza, musibah banjir sudah melumpuhkan sebahgian ekonomi masyarakat. Sebagai
upaya perttolongan, pihak telah berupaya menyalurkan sebanyak 1.050
bungkus nasi untuk warga yang terendam banjir. Sementara untuk tambahan lain,
pemerintah nagari baru menerima sebanyak 10 dus mie Instan, 10 dus air
mineral dan 4 dus sarden dari dinas Sosial Kab. Solok. " Sejauh ini
kita baru menanggulangi secara darurat saja dengan bantuan nasi bungkus. Banyak
warga yang tak bisa memasak karena dapurnya terendam banjir," kata
Afrizal.
Di
Utara Kabupaten Solok, banjir juga merusak lahan persawahan di Paninggahan dan
Sumani. Bahkan sampai saat ini pihak terkait masih melakuka pendataan tentang
kerugian yang diakibabkan oleh banjir yang hampir serentak terjadi di Kabupaten
Solok. Semua pihak ikut turun dan peduli dengan musibah ini. Bahkan pihak
Pemerintah Kabupaten Solok, mulai dari Bupati, Wakil Bupati, Pihak BPBD, Dinas
Sosial, TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan Dinas Pertanian, Kesehatan,
Tigana, Orari, Anggota DPRD serta semua unsur tampak turun ke lapangan, mereka
bahu membahu dlam melkukan pertolongan kepada masyarakat yang terkena banjir.
“Mudah-mudahan
hujan tidak turun lagi hari ini, sehingga debet air Batang Lembang kembali
normal. Dan hari ini, sudah mulai menyusut hingga 1 meter dari ketinggan
biasa,” jelas Bupati Gusmal (wandy)
No comments:
Write komentar