Sunday 4 December 2016

Pendidikan Berkarakter Harus Berdasarkan ABS-SBK

 
Pendidikan Berkarakter Harus Dipadukan Dengan  Pendidikan Agama


SOLOK, KRM-
           Bupati Solok, Drs Gusmal Dt Rajo Lelo mengtakan, dunia pendidikan berkarakter yang diterapkan di Kabupaten Solok, harus dipadukan dengan konsep pendidikan karakter nasional serta adat sitiadat dan berpedoman kepada ajaran Agama Islam.
“Kita sangat prihatin dengan kondisi pendidikan anak-anak kemenakan kita akhir-akhir ini. Selain sudah banyak moral yang sudah bobrok, terjadinya kenakalan remaja karena di sekolah-sekolah tidak lagi diajarkan pendidikan moral pancasila yang lebih mendetail seperti zaman dulu. Selain itu, pendidikan agama juga tidak lagi menjadi acuan dasar, sehingga bekal untuk anak-anak dalam menjalani kehidupan semakin tipis dan mereka rapuh terhadap godaan,” tutur Gusmal Dt Rajo Lelo, kemaren
          Gagasan Gusmal yang mengaitkan konsep Dinas Pendidikan  dengan filosofi Adat Basandi Syara’, Syarak Basandi Kitabullah  atau ABS-SBK, mungkin akan lebih tepat diterapkan. Filosofi ABS-SBK jika diimplementasikan dalam praktik kehidupan sehari-hari bisa terwujud, karakter generasi yang berperangai sopan dan rancak.
           Berkaitan  dengan itu, saat ini diupayakan pula penguatan-penguatan peran Tungku Tigo Sajarangan (TTS), sehingga pendidikan karakter berbasis ABS-SBK akan komplementer dengan semakin melembaganya peran TTS di Minangkabau.
Selama ini acara Musyawarah-musyawarah TTS (MTTS) di samping membicarakan isu-isu aktual di nagari juga perlu membahas kondisi-kondisi terkini berkenaan dengan kurenah anak kemenakan, sekaligus upaya-upaya nyata dalam rangka menggiring generasi muda Minangkabau untuk berperilaku sesuai ABS-SBK.
             Harapan Gusmal yang menegaskan peran agama dan adat sebagai basis pendidikan karakter perlu ditindaklanjuti. Jika saat ini sudah selesai disusun modul pendidikan karakter oleh Dinas Pendidikan Sumbar, bahkan diujicobakan mulai 2012, belum terlambat seandainya perlu ditalaah, sehingga ABS-SBK tidak hanya sebagai maskot belaka, tetapi memperoleh wadah untuk penerapannya di seluruh Sumatera Barat. “Kita berharap agar konsep pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah, harus mengedepanan ABS-SBK atau Agama, sehingga benar-benar bisa melahirkan anak didik yang mempunyai karakter,” harap Gusmal. Untuk mencapai pendidikan berkarakter yang berpedoman kepada ABS-SBK, setidaknya dibutuhkan kerjasama semua elemen, baik dari orang tua, guru, mamak dan juga kaum cadiak pandai.
              Ketua DPRD Kabupaten Solok, Hardinalis Kobal, SE, MM, mengharapkan bahwa keinginan pemerintah Kabupaten Solok untuk menerapkan pendidikan berkarakter, haruslah dimulai sejak usia dini atau sekolah PAUD. Tetapi pendidikan berkarakter yang diterapkan sama anak didik, harus dimulai dari rumah, lingkungan dan juga tempat anak-anak menimpa ilmu agama. “Membentuk akhlak anak memang gampang-gampang susah, tergantung kepada kemauan kita. Tetapi kalau kita tidak berupaya merubahnya, akan jadi apa generasi kita mendatang. Kalau jadi pemimpin mentalnya juga akan bobrok. Jadi kalau mau pendidikan yang berkarakter, harus dimulai dari usia PAUD” tutur Hardinalis Kobal (wandy)

No comments:
Write komentar

Label

Apakah Anda Puas Setelah Membaca Berita Di Kabar Ranah Minang