Friday 11 November 2016

Sejak Dugaan Penistaan Agama, Elektabilitas Ahok Jauh Merosot


Sejak Dugaan Penistaan Agama, Elektabilitas Ahok Jauh Merosot

SOLOK, KRM-
LSI Denny JA telah merilis hasil survei di Pilkada DKI Jakarta yang menunjukkan turunnya elektabilitas pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Ada sejumlah strategi yang bisa dipakai Ahok-Djarot untuk mengatasi hal itu. 

"Kalau kita bicara objektif. Kalau tren turun merupakan kondisi yang mengkhawatirkan," kata peneliti Lingkaran Survei Indonesia, Adjie Alfaraby dalam Diskusi Polemik 'Hitam Putih Pilkada' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/11/2016).

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA mencatat, elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 24,6 persen. Agus-Sylviana berada di peringkat dua dengan 20,9 persen, sedangkan Anies-Sandiaga elektabilitasnya tercatat 20 persen. Sementara angka swing voters atau belum menentukan pilihan yakni 34,5 persen. 

Survei dilakukan LSI dengan pengumpulan data mulai 31 Oktober hingga 5 November 2016 dengan jumlah responden 440 responden di wilayah DKI. Survei menggunakan metode multistage random sampling serta margin of error kurang lebih 4,8 persen. Survei dilakukan dengan biaya sendiri. 

Menurut Adji, ada tiga strategi yang harus dilakukan agar pasangan Ahok-Djarot memenangkan Pilgub DKI 2017. Swing voters juga jadi penentu. 

"Seberapa baik strategi petahana merebut pemilih Muslim. Kedua, status hukum Pak Ahok akan berpengaruh, apakah suara akan reborn kembali. Kemudian Anies-Sandi dan Agus-Sylviana, seberapa besar kemampuan mereka menarik swing voter," papar Adji.

Adanya penurunan popularitas pasangan pertahana tidak boleh diartikan kekalahan calon Ahok-Djarot. Setiap pasangan calon memiliki kemungkinan sama untuk menang Pilkada.

"Dari data seperti ini, semuanya jangan terlalu tergesa-gesa akan menang. Meski turun, petahana bisa menang. Meski dia (Agus-Sylviana, dan Anies-Sandiaga) penantang, selain isu, swing voters di atas 30 persen itu penentu," kata pengamat politik, Hanta Yuda dalam acara yang sama (Sumber Detik.com/imk/imk)

No comments:
Write komentar

Label

Apakah Anda Puas Setelah Membaca Berita Di Kabar Ranah Minang