Friday 28 October 2016

Waspadai Kejahatan dan Kekerasan Terhadap Anak

 Zulfadli


Waspadai Kejahatan dan Kekerasan Terhadap Anak
SOLOK, KP
            Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Kabupaten Solok, Zulfadli, SPd, MM, merasa prihatin dengan peristiwa yang menimpa beberapa orang pelajar yang terjadi di Lubuk Selasih, menyangkut prihal seks menyimpang. Bahkan dua Minggu lalu, terungkap kasus yang memalukan bagi anak-anak yakni peristiwa sodomi yang dilakukan oleh seorang pelajar SLTP kepada tiga orang anak SD di jorong tersebut.
            Setelah diusut pihak kepolisian dan sekolah serta pemerintah nagari mencoba nelakukan pendekatan kepada anak-anak, ternyata samap kemaren sudah tercatat 12 orang korban sodomi. “Dengan peristiwa tersebut, kita bisa belajar bahwa selama ini kita terasuk lalai dalam mengawasi si anak di rumah. Sebab bagaimanapun juga, peran orang tua lebih besar tanggungjawabnya dari pada sekolah dalam membentuk kepribadian si anak. Di sekolah mereka hanaya berada sekitar 4 jam sehari, sementara di rumah sekitar 20 jam. Jadi orang tualah yang lebih tau prilaku sianak, bukan berarti pihak sekolah lepas tangan,” terang Zulfadli, SPd, MM, kemaren.
            Dijelaskannya, jika peristiwa di Lubuk Selasih tidak cepat diketahui, maka mungkin puluhan anak yang merasa jadi korban sodomi juga akan menjadi pelaku sodomi kepada anak berikutnya. “Peristiwa ini terjadi selain kelalaian kita, juga pengaruh internet yang sudah masuk ke rumah-rumah yang banyak mengandung situs pornografi, kekerasan dan narkoba. Jadi obatnya sejak dini, anak harus dibekali ilmu agama,” sambung Zulfadli.

            Sementara salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Solok, Yemrizon Dt Penghulu Nan Sati, menyebutkan bahwa banyaknya kekerasan terhadap anak di Kabupaten Solok dalam sebulan terakhir, seperti pemerkosaan ayah kandung terhadap anaknya di Tratak Galundi, pemerkosaan anak SD oleh orang dewasa di Lubuk Tareh dan pelecehan seksual kepada pelajar kelas 2 SD di Alahan Panjang dan kasus sodomi di Lubuk Selasih yang menyebabkan 12 orang korban, disebabkan pengaruh lemahnya pemahaman ilmu agama bagi para pelaku. “Kalau agama lemah, maka semua akan mudah tergoyahkan termasuk untuk melakukan perbuatan maksiat. Jadi intinya kembali keajaran agama agar tidak mudah tersesat,” jelas Yemrizon (wandy)

No comments:
Write komentar

Label

Apakah Anda Puas Setelah Membaca Berita Di Kabar Ranah Minang