Bupati Solok,
H. Gusmal dan Waratawan Koran Padang, Wandy
Prilaku Masyarakat Dilokasi Wisata
Harus Berubah
SOLOK, KP
Bupati Solok, H. Gusmal Dt Rajo
Lelo, SE, MM, mengharapkan agar prilaku masyarakat Kabupaten Solok, khususnya
yang berada di dekat lokasi wisata, seperti di Panorama Danau Kembar,
Convention Hall, Singkarak, Pendakian Gunung Talang dan lain sebagainya, harus
berubah, jika wisata Kabupaten Solok ingin banyak dikunjungi turis lokal dan
asing.
“Selama ini ada beberapa oknum
masyarakat yang merusak citra pariwista kita, seperti memungut parkir dengan
harga tinggi atau berulang-ulang serta yang terbaru ada kita dengar ada oknum
yang memungut biaya jasa guide ke Gunung Talang sangat mahal. Hal ini kalau
dibiarkan jelas akan merusak citra pariwisata Kabupaten Solok,” jelas H.
Gusmal, saat wawancara eklusive dengan Koran Padang di Kebun Teh PTPN VI Air Batumbuk, kemaren. Di jelaskan H. Gusmal, saat ini Pemkab Solok sedang giat-giatnya
menggalakan pariwisata, karena hal itu termasuk salah satu dari Program Empat
Pilar yang diusung Bupati dan Wakil Bupati Solok untuk lima tahun kedepannya.
Dijelaskna Bupati Gusmal, alam dan
pariwisata Kabupaten Solok jauh lebih menarik dari pada Bali, baik kesuburan
alamnya ataupun keindahannya yang masih serba alami, bisa dinikmati wisatawan
dengan santai. Sayangnya beberapa orang oknum masih saja melakukan pencorengan
terhadap pariwisata Kabupaten Solok. “Kita berhrap agar semua pihak, baik Dinas
Pariwisata, KAN, BMN, Walinagari, pemuda dan lainnya, agar sama-sama menjaga
nama baik Kabupaten Solok, agar orang merasa aman dan nyaman datang ke bumi
penghasil markisa ini. Selain itu,
kedepannya Bupati juga berencana akan meningkatkan bekerjasama dengan ASITA dan
juga media. Tetapi disisi lain sarana
pariwisata Kabupaten Solok harus didukung oleh sarana hotel berbintang dan
diharapkan investor bisa menanamkan modalnya di Kabupaten Solok. “Selain budaya
masyarakat kita yang harus dirobah, yang dimulai dari prilaku masyarakat yang
mencari kehidupan di Bandara Internasional Minangkabau atau sampai ke objek
wisata, seperti Danau Kembar, pengunjung kurang merasa aman dan nyaman oleh
beberapa pungli yang dilakukan masyarakat lokal terhadap pengunjung, sehingga
menimbulkan ketidak nyamanan para wisatawan,” jelas Gusmal. Banyaknya
wisatawan yang datang ke Bali, Yokyakarta dan Bandung, disebabkan dengan adanya
rasa nyaman dan didukung oleh tempat penginapan yang memadai. “Kalau masalah
kuliner, Kabupaten Solok atau Sumatera Barat adalah pusatnya kuliner dan sauvenir
dan hampir kita dapat di setiap sudut,” ujar Gusmal.“Kalau itu sudah dilakukan, meski hotel yang memadai belum ada, saya rasa para turis domestic dan asing akan berlomba-lomba datang ke Kabupaten Solok karena alamnya yang indah yang membuat setiap mata takjub memandangnya,” pungkas H. Gusmal (wandy)
No comments:
Write komentar