Tampak Ketua
DPRD Kota Solok, Yutris Can didampingi Kapolresta Solok, AKBP Susmelawati saat
berbaur bergoro bersama masyarakat Kelurahan Tanah Garam dalam merehab
pembangunan Masjid Jabal Nur Taratak
Ketua DPRD
Goro Bersama Polresta Solok
SOLOK, KP
Ketua DPRD Kota Solok, Yutris Can, SE
dan Kapolresta Solok, AKBP Susmelawati Rosya, SIK terjun langsung mengikuti
kegiatan gotong royong bersama masyarakat di masjid Jabal Nur Taratak,
Kelurahan Tanah Garam, kemaren. Goro tersebut juga diikuti oleh anggota
Polresta Solok dan masyarakat kelurahan tanah garam.
Kepada awak media, Ketua DPRD Kota Solok, Yutris Can, SE mengatakan, bahwa
saat ini budaya gotong royong (goro) dalam kehidupan sehar-hari sudah mulai
memudar dan DPRD bersama Polresta Solok ingin membangkitkan budaya tersebut.
“Pada kegiatan goro yang sudah dilestarikan oleh nenek moyang kita dari dulu,
terdapat rasa senasib dan rasa kebersamaan, berat sama dipikul ringan sama
dijingjing, bukan berjalan individu,” tutur Yutris Can. Dirinya menghimbau agar
masyarakat kembali membudayakan goro karena menurutnya dengan bersama kita
pasti bisa. “Kenapa saya katakan demikian, karena nilai-nilai goro yang tumbuh
dan berkembang di tengah masyarakat, adalah bagian dari budaya daerah yang
perlu dilestarikan supaya lebih berhasil dan berdaya guna,” sambung Yutris
Chan.
Lebih jauh dijelaskkan Yutris Can, goro juga untuk memperkuat integritas sosial budaya masyarakat di tengah-tengah masyarakat dapat memperkokoh kesatuan bangsa dan negara. Ini perlu dilakukan, karena sejarah perjalanan daerah telah membuktikan bahwa semangat dan nilai kegotong royongan yang ada sejak dulu kala telah menjadi modal dasar yang sangat berarti dalam pelaksanaan pembangunan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Perlu disadari budaya goro yang digalakan, tidak hanya sekedar bekerja sama dalam mengerjakan fisik, tapi juga merupakan filosofi dan semangat kehidupan yang memiliki kekuatan dahsat untuk mewujudkan berbagai hal yang bersifat non fisik.
Lebih jauh dijelaskkan Yutris Can, goro juga untuk memperkuat integritas sosial budaya masyarakat di tengah-tengah masyarakat dapat memperkokoh kesatuan bangsa dan negara. Ini perlu dilakukan, karena sejarah perjalanan daerah telah membuktikan bahwa semangat dan nilai kegotong royongan yang ada sejak dulu kala telah menjadi modal dasar yang sangat berarti dalam pelaksanaan pembangunan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Perlu disadari budaya goro yang digalakan, tidak hanya sekedar bekerja sama dalam mengerjakan fisik, tapi juga merupakan filosofi dan semangat kehidupan yang memiliki kekuatan dahsat untuk mewujudkan berbagai hal yang bersifat non fisik.
Sementara Kapolresta Solok, AKBP Susmelawati
Rosya, SIK menyebutkan bahwa kegiatan goro bersama ini selain untuk
bersilaturrahmi, juga mengajak masyarakat bahu-membahu membersihkan lingkungan,
seperti untuk merehab masjid Jabal Nur Taratak Kelurahan Tanah Garam ini.
“Suasana keakraban yang terjalin antara warga masyarakat
menandai adanya komunikasi yang mesra dalam sistem kelola pemerintahan demi
terciptanya kemajuan kota Solok dan terwujudnya kota serambi madinah,” jelas
AKBP Susmelawati. Dirinya berharap dengan gotong royong ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat dan terus kita pertahankan (wandy)
No comments:
Write komentar