Anggota Dewan Jangan Hanya Dekat Dengan Masyarakat
Waktu Mau Mencari Suara
SOLOK, KRM
Sudah
menjadi rahasia umum bagi masyarakat di seluruh Indonesia, biasanya kalau calon
anggota dewan atau Kepala Daerah, hanya akan dekat ke masyarakat, waktu akan ada
Pemilihan anggota legislatif atau mau Pilkada, karena mereka butuh suara untuk
mencapai tujuan mereka. Hal itu terjadi, baik bagi calon anggota dewan atau
Kepala Daerah yang akan mengincar kursi di DPR, DPRD, DPD atau untuk menjadi
calon Kepala Daerah.
Namun
setelah harapan mereka diantarkan masyarakat, biasanya mereka lupa dengan yang
memilih. Mereka tidak lagi sadar, kalau mereka adalah dipercaya masyarakat
untuk mewakili suara mereka menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. “Hal ini
sudah tidak aneh lagi bagi masyarakat kita. Rata-rata masyarakat mengumpat,
mencela serta membenci wakil mereka, karena banyak prilaku wakil mereka seperti
kacang lupa kulitnya,” tutur Ketua LSM Perak, Yemrizon Dt Penghulu Nan Sati,
kemaren. Ditambahkan Yemrizon, krisis kepercayaan masyarakat kepada pemimpin
atau wakil mereka di DPRD, DPR RI atau DPD RI, adalah hal biasa. Namun kalau
ditela’ah kata Yemrizon, bila orang tidak lagi amanah, maka tanggunglah dosanya
di akherat kelak. “Saya tidak menuding semua anggota dewan atau pemimpin
seperti itu, tetapi rata-rata dari yang kita lihat ya seperti itu tadilah,”
jelas Yemrizon.
Dosen
Fakultas Hukum dari Universitas Indonesia (UI) Depok, Hartono, SH, MH, M. HUM,
menyebutkan bahwa kebiasaan para wakil rakyat yang jauh berubah sebelum terpilih
menjadi anggota legislatif atau eksekutif, tentu juga dipengaruhi prilaku wakil
mereka yang setelah mereka duduk akan mendapat fasilitas yang jauh lebih ‘wah’
dari kebiasaan mereka sehari-hari sebelum terpilih, seperti fasilitas kendaraan,
tidur di hotel berbintang. Semua kebutuhan dilayani atau yang lainnya, jelas
salah satu penyebab pola hidup dan gaya berpikir mereka berubah. “Namun
sebenarnya, kalau kita menyadari, semua fasilitas yang diberikan, adalah dalam
rangka untuk melayani masyarakat, bukan hanya untuk kemewahan pribadi dan
keluarga. Apalagi seorang wakil rakyat, tentu mereka harus sadar bahwa mereka
diberi fasilitas untuk memperjuangkan rakyat yang mereka wakili,” terang
Hartono .
Hal
yang sama juga disampaikan oleh Pengajara kondang, Sanggap Sidahuruk, SH, MH,
dimana banyak kasus perselingkuhan terjadi di kalangan anggota DPR dan DPRD ,
karena mereka sudah seperti raja dan semua kebutuhan dipenuhi, termasuk masalah
makan, berpergian, waktu sidang. “Bahkan kita tidak tau kalau ada juga anggota
dewan sampai ke mandi-mandi juga minta dilayani,” ujar Sanggap sambil
berkelakar (wandy)
No comments:
Write komentar