SOLOK, SN- Debet
air Danau Singkarak yang sempat melebihi ambang batas atau melebihi daya
tampung Danau terbesar kedua di Sumatera ini, sejak Minggu siang (8/1) tampak
mulai menyusut.
Sebelumnya
sejak Kamis lalu hingga Sabtu kemaren, debet air Danau Singkarak naik hingga
hampir dua meter dari kondisi normal. Meningkatnya volume air Danau Singkarak,
karena hujan yang turun secara terus menerus di hulu Gunung Talang dan Lembang
Jaya, sehingga sempat menyebabkan banjir di Nagari Salayo dan Koto Baru serta
Kota Solok dalam Empat hari terakhir. “Salah satu penyebab air Danau Singkarak
melebihi ambang normal adalah faktor hujan yang hampir tidak berhenti dalam
satu bulan terakhir,” ujar tokoh masyarakat Singkarak, Zulkifli Muncak, Minggu.
Akibab naiknya volume atau debet air Danau Singkarak, banyak nelayan yang tidak
berani turun ke Danau dan juga aktivitas para pedagang di Dermaga Danau
Singkarak tampak terhenti beberapa hari, karena cuaca buruk, seperti hujan dan
angin kencang.
Danau Singkarak, selain terletak di Kabupaten Solok, sebagian lagi masuk
wilayah Kabupaten Tanah Datar seperti di Kecamatan Batipuh dan Rambatan.
Sementara di Kabupaten Solok masuk wilayah kecamatan Kecamatan X-Koto Singkarak
dan Junjuang Sirih. Danau Singkarak dengan luas keseluruhan yakni 6.549,69 Ha,
dimana 6.420 Ha diantaranya masuk Kabupaten Kabupaten Tanah Datar dan 129,69 Ha
berada di wilayah Kabupaten Solok. Menurut Wakil Bupati Solok, Yulfadri Nurdin,
SH, selama ini keberadaan Danau Singkarak sangat menguntungkan bagi masyarakat
sekitar yakni untuk mata pencarian dan juga untuk irigasi. Ditambahkan Yulfadri
Nurdin, keberadaan Danau Singkarak di kedua wilayah Kabupaten, baik Solok
maupun Tanah Datar, juga sangat menguntungkan bagi masyarakat dan juga bagi masyarakat
Propinsi Sumatra Barat . Debet air danau terkandung di dalamnya dapat digunakan
sebagai sumber air minum , perikanan danau atau darat, pengairan untuk
pertanian , tenaga listrik dan perkembangan Parawisata. “Kita berharap agar
debet air kembali normal agar tidak menimbulkan kekwatiran bagi masyarakat
sekitar dan curah hujan di hulu berkurang,” tutur Yulfadri Nurdin (wandy)
No comments:
Write komentar