Sunday 8 January 2017

Pasca Banjir, Debet Air Danau Singkarak Mulai Menyusut


SOLOK, SN- Debet air Danau Singkarak yang sempat melebihi ambang batas atau melebihi daya tampung Danau terbesar kedua di Sumatera ini, sejak Minggu siang (8/1) tampak mulai menyusut.
            Sebelumnya sejak Kamis lalu hingga Sabtu kemaren, debet air Danau Singkarak naik hingga hampir dua meter dari kondisi normal. Meningkatnya volume air Danau Singkarak, karena hujan yang turun secara terus menerus di hulu Gunung Talang dan Lembang Jaya, sehingga sempat menyebabkan banjir di Nagari Salayo dan Koto Baru serta Kota Solok dalam Empat hari terakhir. “Salah satu penyebab air Danau Singkarak melebihi ambang normal adalah faktor hujan yang hampir tidak berhenti dalam satu bulan terakhir,” ujar tokoh masyarakat Singkarak, Zulkifli Muncak, Minggu. Akibab naiknya volume atau debet air Danau Singkarak, banyak nelayan yang tidak berani turun ke Danau dan juga aktivitas para pedagang di Dermaga Danau Singkarak tampak terhenti beberapa hari, karena cuaca buruk, seperti hujan dan angin kencang.

            Danau Singkarak, selain terletak di Kabupaten Solok, sebagian lagi masuk wilayah Kabupaten Tanah Datar seperti di Kecamatan Batipuh dan Rambatan. Sementara di Kabupaten Solok masuk wilayah kecamatan Kecamatan X-Koto Singkarak dan Junjuang Sirih. Danau Singkarak dengan luas keseluruhan yakni 6.549,69 Ha, dimana 6.420 Ha diantaranya masuk Kabupaten Kabupaten Tanah Datar dan 129,69 Ha berada di wilayah Kabupaten Solok. Menurut Wakil Bupati Solok, Yulfadri Nurdin, SH, selama ini keberadaan Danau Singkarak sangat menguntungkan bagi masyarakat sekitar yakni untuk mata pencarian dan juga untuk irigasi. Ditambahkan Yulfadri Nurdin, keberadaan Danau Singkarak di kedua wilayah Kabupaten, baik Solok maupun Tanah Datar, juga sangat menguntungkan bagi masyarakat dan juga bagi masyarakat Propinsi Sumatra Barat . Debet air danau terkandung di dalamnya dapat digunakan sebagai sumber air minum , perikanan danau atau darat, pengairan untuk pertanian , tenaga listrik dan perkembangan Parawisata. “Kita berharap agar debet air kembali normal agar tidak menimbulkan kekwatiran bagi masyarakat sekitar dan curah hujan di hulu berkurang,” tutur Yulfadri Nurdin (wandy)

No comments:
Write komentar

Label

Apakah Anda Puas Setelah Membaca Berita Di Kabar Ranah Minang