SOLOK, SN- Hujan
deras yang turun tiada henti di Kabupaten Solok hampir dalam sebulan terakhir,
mengakibabkan banjir dan longsor di beberapa nagari di daerah bumi penghasil
bareh tanamo tersebut.
Kamis
pagi (5/1), dua musibah melanda Kabupaten Solok. Pagi sekitar jam 07 terjadi
longsor di dua titik di jorong Sangkak Puyuah, nagari Air Batumbuk, Kecamatan
Gunung Talang. Dua titik longsor itu adalah di depan SD Negeri 42 Air Batumbuk
dan sebelum kantor Walinagari lama. Longsor mengakibabkan antrian panjang
sekitar 4 jam dan memutus hubungan Lubuk Selasih menuju Alahan Panjang dan
Kabupaten Solok Selatan dan sebaliknya. Dua alat berat dari Dinas PU Kabupaten
Solok dikerahkan ke TKP. Tumpukan matrial tanah setinggi 3 meter disertai
sebuah pohon Sengon besar, menghalangi jalan utama menuju Solok Selatan dari
Lubuk Selasih. Petugas PU dan BPBD dibantu pihak kepoliasian dan TNI, berusaha
menyingkirkan matrial longsor di dua titik. Beruntung pada kejadian itu tidak
ada korban jiwa, namun longsor mengakibabkan sawah warga tertimbun matrial
longsor. “Longsor pertama terjadi sekitar jam 7 pagi dan jalan masih bisa
dilintasi kendaraan. Namun longsor besar disertai pohon tumbang terjadi pukul 8
dan menutup semua badan jalan disertai ambruknya pohon sengon ini,” jelas Isap
Iyur (50), warga Sangkak Puyuh di TKP. Akibab longsor tersebut, puluhan hektar
tanaman bawang dan tanaman warga lainnya yang siap panen dan sawah warga di
tumpuki matrial longsor dan satu keluarga dengan 5 orang anak bernama Am (47)
terisolasi karena aksesjalan menuju rumahnya terputus. Sangat disayangkan
warga, meski longsor melanda nagari mereka, masyarakat menilai bahwa
Pemerintahan Nagari Air Batumbuk terkesan cuek dan tidak turun ke lokasi,
sehingga sikap Walinagari Air Batumbuk, Roni Buswandi banyak disesali warga. Kerugian
ditaksir ratusan juta rupiah. Sebelumnya, pada tanggal 15 November tahun 2016
lalu, sekitar 100 meter dari longsor sekarang, juga terjadi longsor yang
menewasakn satu orang warga setempat. Sementara pada tanggal 27 Oktober
2016, juga terjadi longsor dan pohon tumbang di Pauah, Kayu Jao dan hanya
berjarak 2 KM dari TKP. Longsor yang paling parah terjadi di Rawang, Lubuk
Selasih tanggal 24 Agustus 2016 silam dengan menewaskan 4 orang yang merupakan
satu keluarga. Sementara kendaraan kembali bisa melintas setelah petugas
gabungan menyingkirkan matrial longsor dan pohon tumbang, sekitar jam 12.00 WIB
Kamis siang.
Bupati Solok Tinjau Banjir Selayo
Sementara itu, akibab hujan yang
turun tiada henti, di Nagari Salayo dan Koto Baru Kecamatan Kubung sejak Kamis
pagi, juga terjadi banjir besar karena meluapnya Sungai Batang Lembang yang
tidak mampu menampung debit air. Banjir yang hampir sama dengan kejadian akhir
Tahun 2014 silam yakni setinggi 1,5 Meter, mengepung ratusan rumah warga,
tempat ibadah berupa masjid dan Musalla, lahan persawahan dan perkantoran.
Selain itu, beberapa sekolah seperti SMP 1 Kubung, SMA 1 Kubung, PAUD, SD 10 Simpang,
Kubung, SD 28 Lubuk Agung, SD 20 Galanggang Tangah, SD 09 Rawang Sari, SD Negeri
05 Kapalo Koto, SMK ABW dan lainnya Sementara jorong yang paling parah dilanda
banjir adalah jorong Kapalo Koto , Galanggang Tangah, Rawang Sari, Tampunik di
nagari Salayo. Sementara di nagari Koto Baru yang paling parah adalah
jorong Simpang, Kayu Samuik, Pabatungan dan Lubuk Agung. Berdasarkan
pantauan, sepanjang Jum’at, akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten
Solok sejak Seminggu terakhir, membuat Batang Lembang meluapkan airnya
kedaratan.
Bupati
Solok, H. Gusmal Dt Rajo Lelo dan SKPD terkait, langsung mengunjungi TKP dan
berharap Dinas BPBD dan Sosial segera membantu warga. Selain itu, Posko untuk
bantuan warga juga akan didirikan di depan kantor Walinagari Salayo. “Musibah
ini datang dari Tuhan, mungkin juga akibab ulah manusia yang sudah banyak tidak
bersahabat dengan alam, seperti menggunduli hutan. Kita berharap
saudara-saudara kita tetap tabah dalam menghadapi ujian ini” jelas H. Gusmal.
Di lokasi yang sama, pada akhir tahun 2014 silam, juga dilanda banjir, di mana
waktu itu sekitar 2824 buah rumah warga mulai dari Koto Baru hingga perbatasan
kota Solok terendam banjir.
Tim gabungan yang turun ke lokasi banjir seperti petugas BPBD,
tim SAR gabungan dari Tagana Dinas Sosial, TNI, Polri, Satpol PP, PMI,
dan sejumlah tim relawan. “Kita menghimbau semua warga yang tinggal dibantaran
sungai, terus waspada karena hujan di daeraha hulu seperti Gunung Talang dan
Lembang Jaya masih terus terjadi,” jelas H. Gusmal. Petugas BPBD yang dibantu dari
Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Pemadam Kebakaran, akan disiagakan pada posko yang
didirikan. Dua titik lokasi posko petugas BPBD berada di depan Kantor Wali
Nagari Selayo dan depan kampus UMMY Koto Baru, Kecamatan Kubung.
Selain di Selayo, banjir juga
terjadi di Kecamatan Bukit Sundi seperti di Galagah Muara Panas, meski tidak
separah yang di Salayo.
Sementara
sesuai catatan yang dihimpun KORAN PADANG di posko Banjir Salayo, hingga pukul
18 Kamis sore kemaren, jumlah rumah yang yang terdampak banjir khususnya di
nagari Salayo berjumlah 890 buah yang terdiri dari 745 di jorong Galanggang
Tangah dan 145 di jorong Sawah Suduk. Sementara jumlah penduduk yang beresiko
di jorong Galanggang Tangah berjumlah 3050 dan 677 di jorong Sawah Suduk.
Sementara jumlah bayi yang beresiko di jorong Galanggang Tangah sebanyak 55 dan
sawah Suduk 13 orang. Untuk jumlah berita yang beresiko di jorong Galanggang
Tangah sebanyak 237 dan di jorong Sawah Suduk sebanyak 67 orang. Sedangkan
kelompok Lansia yang beresiko di jorong Galanggang Tangah sebanyak 204 dan di
jorong Sawah Suduk sebanyak 50 orang. Sementara di nagari Koto Baru sampai
berita ini diturunkan, belum ada data pasti tentang korban banjir, namun salah
seorang warganya dikabarkan digigit ular dan saat ini masig dirawat di RSUD
Kota Solok dan inisial korban belum diketahui. Sementara bantuan korban banjir
yang tercatat di Posko Bnjir Salayo adalah berupa mie instan, air mineral,
sarden, beras, telur itik, uang tunai datang dari dari donatur dan anggota DPRD Kabupaten Solok seperti H.
Hardinalis Kobal dan Sutan Bahri. Bantuan juga datang dari Dinas Sosial
Kabupaten Solok, Dinas Perhubungan Kabupaten Solok, Kantor Walinagari Salayo,
Karang Taruna dan donatur lainnya seperti Riska Dt Aceh. Sementara pejabat yang
sudah mengunjungi korban banjir antara lain Bupati Solok, H. Gusmal, Ketua DPRD
Kabupaten Solok, H. Hardinalis, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok, Septrismen
Sutan Putih, Plt Sekda Kabupaten Solok, Edisar Dt Manti Basa, Staf Ahli, Aliber
Mulyadi dan Efriadi, Kadis Kesehatan, dr. Sri Efianti, Kepala BPM, Medison,
Kadis Sosial, Raflis, Kadis BPBD, Dasril,
Kadis Pariwisata, Yandra, Kabag Humas, Devi Pribadi, Camat Kubung, Dafrizon,
Sekwan, Is dan lainnya
3 Unit
Rumah, 2 Jembatan Dilaporkan Rusak (wandy)
No comments:
Write komentar