Sebanyak 157
Juta Jiwa Penduduk Indonesia Tinggal di Daerah Rawan Gempa
JAKARTA,
KRM-
Sekitar 157 juta jiwa penduduk Indonesia yang tersebar di 386 Kabupaten
dan kota yang tersebar di seluruh nuasantara, bermukim di wilayah-wilayah yang
rawan gempa bumi dan juga bencana alam lain, termasuk di wilayah Indonesia
Timur.
Dari jumlah 157 juta jiwa itu, 148,4 juta jiwa penduduk Indonesia terpapar langsung bahaya gempa Bumi dan 3,8 juta jiwa terpapar bencana tsunami. Jadi lebih dari separoh dari masyarakat kita tinggal di daerah rawan bencana gempa,” jelas Kepala Hubungan Masyarakat BNPB Pusat, Sutopo di Jakarta, Kamis. Rabu pagi kemaren sekitar jam 05.03 menit, terjadi gempa bumi berkekuatan 6,4 pada skala Richter di Kabupaten Pidie, Provinsi Nanggro Aceh. Gempa Bumi itu disebabkan sesar mendatar aktif yang tidak berpotensi tsunami karena terjadi bukan di lokasi yang rawan penyebab tsunami.Sutopo juga mnejlaskan bahwa sebanyal 3,3 juta laki-laki dan 3,2 juta perempuan penduduk Indonesia berisiko terpapar bahaya tinggi gempa Bumi. Sedangkan, mereka yang terpapar risiko bahaya sedang gempa bumi mencapai 71,3 juta laki-laki dan 3,2 juta perempuan.
Dari sisi bahaya tsunami, ia mengungkapkan, data BNPB merinci 1,4 juta laki-laki dan 1,4 juta perempuan terpapar risiko bahaya tinggi tsunami, sedangkan yang terpapar risiko bahaya sedang sebanyak 461.000 laki-laki dan 451.000 perempuan. BNPB juga mencatat angka penduduk yang rentan terpapar bencana gempa bumi dan tsunami. Dari kategori ini terdapat 27,2 juta jiwa yang rentan terpapar bencana alam itu. Rinciannya, 1,1 juta penduduk Indonesia rentan bahaya tinggi gempa Bumi dan 26 juta jiwa rentan terpapar bahaya sedang gempa bumi. Untuk bencana tsunami ada 536.000 penduduk Indonesia rentan terpapar bahaya tinggi tsunami dan 164.000 penduduk pada bahaya rendah tsunami.
Dari jumlah 157 juta jiwa itu, 148,4 juta jiwa penduduk Indonesia terpapar langsung bahaya gempa Bumi dan 3,8 juta jiwa terpapar bencana tsunami. Jadi lebih dari separoh dari masyarakat kita tinggal di daerah rawan bencana gempa,” jelas Kepala Hubungan Masyarakat BNPB Pusat, Sutopo di Jakarta, Kamis. Rabu pagi kemaren sekitar jam 05.03 menit, terjadi gempa bumi berkekuatan 6,4 pada skala Richter di Kabupaten Pidie, Provinsi Nanggro Aceh. Gempa Bumi itu disebabkan sesar mendatar aktif yang tidak berpotensi tsunami karena terjadi bukan di lokasi yang rawan penyebab tsunami.Sutopo juga mnejlaskan bahwa sebanyal 3,3 juta laki-laki dan 3,2 juta perempuan penduduk Indonesia berisiko terpapar bahaya tinggi gempa Bumi. Sedangkan, mereka yang terpapar risiko bahaya sedang gempa bumi mencapai 71,3 juta laki-laki dan 3,2 juta perempuan.
Dari sisi bahaya tsunami, ia mengungkapkan, data BNPB merinci 1,4 juta laki-laki dan 1,4 juta perempuan terpapar risiko bahaya tinggi tsunami, sedangkan yang terpapar risiko bahaya sedang sebanyak 461.000 laki-laki dan 451.000 perempuan. BNPB juga mencatat angka penduduk yang rentan terpapar bencana gempa bumi dan tsunami. Dari kategori ini terdapat 27,2 juta jiwa yang rentan terpapar bencana alam itu. Rinciannya, 1,1 juta penduduk Indonesia rentan bahaya tinggi gempa Bumi dan 26 juta jiwa rentan terpapar bahaya sedang gempa bumi. Untuk bencana tsunami ada 536.000 penduduk Indonesia rentan terpapar bahaya tinggi tsunami dan 164.000 penduduk pada bahaya rendah tsunami.
Jika kita menyimak data yang
disampaikan BNPB, maka separoh dari wilarah RI adalah daerah rawan bencana
gempa, termasuk bahaya tsunami. “Kita jelas menghimbau agar semua warga
Indonesia diminta selalu waspada dan tidak panik jika terjadi bahaya gempa (berbagai
sumber)
No comments:
Write komentar