Friday 2 December 2016

Rahmawati Ditangkap Polisi Dituduh Makar

Rahmawati Ditangkap Polisi Dituduh Makar

SOLOK, KRM-
            Rachmawati Soekarnoputri ditangkap dan dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua pada hari  Jumat (2/12) pagi. Rahmawati dikabarkan titangkap bersama tujuh orang lainnya. Menurut kabar yang beredar, diduga karena kasus dugaan makar.
            Kuasa hukum Rahmawati, Aldwin membenarkannyapenagkapan tersebut dankan Mabes Polri sudah menetapkan Rahmawati sebagai tersangka. ‎ "Ibu dibawa bawa ke Mako Brimob tadi pagi dan malam ini ditetapkan sebagai tersangka," jelas Aldwin, kepada para wartawan. Dijelaskan Aldwin ada anggota polisi yang datang ke rumah Rachmawati sekitar pukul 06.00 WIB. Kemudian membawa kliennya atas dugaan makar.

         Sebelumnya Polda Metro Jaya dikabarkan sudah melakukan penangkapanm terhadap 7etujuh orang aktivis yang diduga merencanakan aksi makar atau penggulingan terhadap pemerintahan yang sah itu adalah, Ratna Sarumpaet, Kivlan Zen, Adityawarman Taha, Jamran, Hatta Taliwang, Sri Bintang Pamungkas, Rahmawati Sukarrno dan Ahmad Dani yang ditangkap petugas dan dibawa ke Markas Brimob Kelapa Dua untuk dimintai keterangan. Menurut Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra melalui Twitternya, ke delapan orang yang ditangkap bersama Rahmawati, lenataran diduga sudang merencanakan aksi makar. "Mereka akan dimintai keterangan karena ada bukti katanya mereka mau melakukan makar," kata Yusril. Yusril menambahkan, ia sudah berbicara dengan Ratna Sarumpaet mengenai hal tersebut. Dan menurut Yusril, ia akan membela 8 orang yang ditangkap tersebut.
             Sementara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan bahwa sampai saat ini polisi sudah mengamankan 10 orang yang diduga akan melakukan makar. Dia mengatakan bahwa pihaknya berani menjamin 10 orang tersebut merupakan figur yang sangat cinta tanah air. "Kita percaya pada sistem. Ada pembela, advokat. Kalau enggak terbukti, harus dilepas. Kalau saya sih harus dilepas, enggak berbahaya. Saya jamin beliau cinta tanah air," kata dia di Kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (2/12). Dimata Prabowo, khususnya Ahmad Dhani dan Ratna Sarumpaet, sangat tak mungkin berani melakukan makar. "Ibu Ratna, kalau saya sih kalau menyebut makar, saya belum yakin. Mungkin ingin perubahan cepat. Saya berkali-kali ajak berjuang dalam sistem. Apalagi si Dhani, orang Jatim itu bahasanya menarik," kata Prabowo, seperti diberitakan RMOLJabar.com.

            Dia pun mengatakan, dia alam demokrasi sangat wajar bila ada sejumlah pihak yang menyatakan pendapat hingga mengkritik pemerintahan. "Selama demokrasi itu artinya menjunjung tinggi menyatakan pendapat. Terlalu tinggi disebut makar," jelasnya. Seperti diketahui, kesepuluh tokoh itu ditangkap dalam waktu yang tak jauh berbeda jelang Aksi Bela Islam III oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) di Jakarta, Jumat (2/12) (Wandy/berbagai sumber)

No comments:
Write komentar

Label

Apakah Anda Puas Setelah Membaca Berita Di Kabar Ranah Minang