Tuesday 13 December 2016

Air Danau Singkarak Berubah Menjadi Hitam




















Air Danau Singkarak Berubah Menjadi Hitam
SOLOK, NC-
         Warga yang bermukim di sekitar Danau terbesar di Sumatera Barat yakni Danau Singkarak, dikejutkan dengan dengan berubahnya warna air danau, menjadi hitam dan kemerahan.
Sementara ikan asli danau Singkarak, yakni ikan bilih banyak yang mengapung, bau menyengat terasa dibeberapa titik lokasi. Peristiwa perubahan warna air dan mengapungnya ikan bilih semenjak Selasa (13/12) pagi serta-merta megundang tanda-tanya besar bagi masyarakat salingak danau, bahkan fenomena alam tak lazim tersebut sempat dikait-kaitkan dengan bencana alam, terutama gempa bumi. Dimana sebelum terjadinya gempa besar melanda Sumbar pada tahun 2009 silam, juga diawali dengan perubahan air Danau Singkarak dan menyebatkan banyaknya ikan bilih yang mengapung kepemungkaan air danua. Dari pantauan para awak media, hingga Selasa (12/12), setidaknya perobahan alam ini terjadi di perairan danau kawasan Nagari Sumani, Nagari Saniang Baka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, serta diikuti sejumlah kawasan lainnya di perairan Kabupaten Tanah Datar.

  Kedati demikian, fenomena alam ini juga dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk menangkap ikan bilih yang sudah mulai mabuk dan sters, pengaruh air danau singkarak yang berubah warna menjadi hitam itu. Setidaknya ribuan terlihat ikan- endemic (ikan bilih) yang mengapung dipagi hari,” kata Wandre (45), salah seorang warga kenagarian Saniang Baka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok pada Selasa (12/12) kemaren. Wandre menjelaskan mengapungnya ikan berawal dari terjadinya perubahan warna air danau yang sebelumnya bersih menjadi hitam, kemudian berubah hijau hingga muncul bau balerang. Setelah itu ikan banyak mengapung. “Untuk melihat banyaknya ikan bilih yang mengapung, kata wandre, dapat dilihat pada pagi hari,” jelasnya. Peristiwa ini pernah terjadi pada tahun 2009 silam, disaat empat hari sebelum terjadi gempa bumi yang banyak menelan korban jiwa di Sumatera Barat. Dengan adanya fenomena ini masyarakat berasumsi akan terjadi musibah didaerah (wel/ujang jarbat)

2 comments:
Write komentar
  1. Salam Kenal, Nama Saya : RIKI APRIUS, Dulu saya sering pergi ke daerah Batu Banyak yang daerahnya hampir berdekatan dengan kaki gunung talang, apakah bapak wandy sofriwandy mengenali namanya Asben, putra batu banyak, yang beliau sudah meninggal akibat infeksi pada paru-paru, sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu.

    ReplyDelete

Label

Apakah Anda Puas Setelah Membaca Berita Di Kabar Ranah Minang