Air Danau Singkarak Berubah Menjadi Hitam
SOLOK, NC-
Warga
yang bermukim di sekitar Danau terbesar di Sumatera Barat yakni Danau
Singkarak, dikejutkan dengan dengan berubahnya warna air danau, menjadi hitam
dan kemerahan.
Sementara ikan asli
danau Singkarak, yakni ikan bilih banyak yang mengapung, bau menyengat terasa
dibeberapa titik lokasi. Peristiwa perubahan warna air dan mengapungnya ikan
bilih semenjak Selasa (13/12) pagi serta-merta megundang tanda-tanya besar bagi
masyarakat salingak danau, bahkan fenomena alam tak lazim tersebut sempat
dikait-kaitkan dengan bencana alam, terutama gempa bumi. Dimana sebelum
terjadinya gempa besar melanda Sumbar pada tahun 2009 silam, juga diawali
dengan perubahan air Danau Singkarak dan menyebatkan banyaknya ikan bilih yang
mengapung kepemungkaan air danua. Dari pantauan para awak media, hingga Selasa
(12/12), setidaknya perobahan alam ini terjadi di perairan danau kawasan Nagari
Sumani, Nagari Saniang Baka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, serta
diikuti sejumlah kawasan lainnya di perairan Kabupaten Tanah Datar.
Kedati
demikian, fenomena alam ini juga dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk
menangkap ikan bilih yang sudah mulai mabuk dan sters, pengaruh air danau
singkarak yang berubah warna menjadi hitam itu. Setidaknya ribuan terlihat
ikan- endemic (ikan bilih) yang mengapung dipagi hari,” kata Wandre (45), salah
seorang warga kenagarian Saniang Baka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten
Solok pada Selasa (12/12) kemaren. Wandre menjelaskan mengapungnya ikan berawal
dari terjadinya perubahan warna air danau yang sebelumnya bersih menjadi hitam,
kemudian berubah hijau hingga muncul bau balerang. Setelah itu ikan banyak
mengapung. “Untuk melihat banyaknya ikan bilih yang mengapung, kata wandre,
dapat dilihat pada pagi hari,” jelasnya. Peristiwa ini pernah terjadi pada
tahun 2009 silam, disaat empat hari sebelum terjadi gempa bumi yang banyak
menelan korban jiwa di Sumatera Barat. Dengan adanya fenomena ini masyarakat
berasumsi akan terjadi musibah didaerah (wel/ujang jarbat)
Salam Kenal, Nama Saya : RIKI APRIUS, Dulu saya sering pergi ke daerah Batu Banyak yang daerahnya hampir berdekatan dengan kaki gunung talang, apakah bapak wandy sofriwandy mengenali namanya Asben, putra batu banyak, yang beliau sudah meninggal akibat infeksi pada paru-paru, sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu.
ReplyDeleteTes
ReplyDelete