Terkait Masalah Kesuburan Lahan Pertanian:
Pemkab Solok Harus Bisa Datangkan Ahli Pertanahan ke
Kabupaten Solok
SOLOK, KRM
Untuk meningkatkan hasil produksi tanaman kentang, kol, bawang, tomat, markisa
dan lain sebagainya, Dinas Pertanian Kabupaten Solok harus serius memperhatikan
dan membina petani kentang yang ada di Kabupaten Solok, khususnya yang berada
di kecamatan Lembah Gumanti, Danau Kembar, Air Batumbuk, Bukit sileh dan sentra
penghasil kentang lainnya di Kabupaten bumi penghasil bareh tanamo itu.
Hal
itu diungkapkan anggota DPRD Kabupaten Solok, Kasmudi, Z, SH, yang juga seorang
petani sukses dalam mengembangkan tanaman kentang, bawang dan kol di Sungai
Nanam, kepada para wartawan belum lma ini. “Permerintah jangan hanya pandai
diatas kertas dan bertiori saja, namun harus secara terus menerus memperdayakan
petani dan kelompok tani yang ada di Kabupaten Solok, agar mutu dan produksi
hasil tanaman kentang bisa meningkat,” tutur Kasmudi. Selain itu, Kasmudi juga
berharap agar Dinas Pertanian atau Pemkab Solok, bisa mendatangkan tim ahli
pertanahan, untuk mengetahui jenis kesuburanj tanah yang secara berulan-ulang
dan berpulupuluh tahun dimanfaatkan oleh petani, khususnya di daerah Alahan
Panjang dan Sungai Nanam sekitarnya. Meski diakuinya, saat ini ada alat
pengukur lahan kesuburan tanah dengan cara menguji
kesuburan tanah dengan cara sederhana, namun sekitar 85 persen petani tidak
memahami dan hanya mengandalkan pupuk dan berbagai jenis racun agar tanaman
mereka bisa subur. “Masyarakat tidak mengetahui keadaan biologi tanah, fisik,
dan kimia menentukan kesuburan tanah. Keadaan biologi tanah meliputi pengikatan
nitrogen udara dan aktivitas mikroba merombak bahan organik dalam humifikisasi.
Keadaan fisik tanah meliputi tekstur, kelembapan, struktur, kedalaman, dan tata
udara. Keadaan kimia tanah meliputi kejenuhan basa. KTK, bahan organik, unsur
hara, reaksi tanah, ketersediaan tumbuhan tanaman, dan cadangan unsur hara.
Namun apakah semua petani memahami hal itu?,” tutur Kasmudi.
Untuk itu, dirinya berharap agar Dinas Pertanian
mendatangkan ahli pertanahan dari IPB atau ITB dan memberi penyuluhan ke
masyarakat tentang kondisi tanah dan tanaman apa yang cocok untuk dikembangkan.
“Hampir setiap rumah tangga di Sungai Nanam dan Alahan Panjang memakai zat
kimia yang sangat berbahaya untuk tanaman mereka. Sebab kalau tidak pakai pupuk
dan zat kimia, tanaman tidak akan tumbuh karena sudah puluhan tahun dipakai
secara tersus menerus dan harus ada solusi dari Pemkab Solok,” tutur Kasmudi.
Tokoh masyarakat Alahan Panjang, Marsal Syukur juga
sependapat dengan anggota DPRD Kabupaten Solok, Kasmudi. Menurutnya, harus ada
upaya dari pemkab Solok untuk mendatangkan ahli pertanahan ke Kabupaten Solok
agar masyarakat petani tidak menggunakan zat kimia terlalu berlebihan. “Kalau
tidak, tanaman yang dihasilan merupakan produk kimia yang kita berikan kepada
anak cucu kita, makanya orang sekarang gampang terserang strouk,” jelas Marsal
Sykur (wandy)
No comments:
Write komentar