Drs. Raflis, MM
Menertibkan Bangli Ibarat Makan Buah Simalakama
SOLOK, KRM
Menjamur
bangunan liar di sepanjang jalur Lintas Sumatera Solok-Padang, khususnya di
Kawasan jorong Lubuk Selasih, Dermaga Singkarak, Salayo, Koto Baru, nagari
Batang Barus, Bukit Putus, Koto Gadang Guguk di kecamatan Gunung Talang, yang
semakin hari semakin bertambah, membuat Pemkab Solok seperti tidak berdaya.
“Menertibkan bangunan liar ini sungguh
suatu dilema bagi pemerintah daerah Kabupaten Solok, disatu sisi kalau
ditertibkan akan menembulkan gejolak sosial. Sementara disisi lain akan menjadi
masalah dibelakang hari karena mereka berdiri di badan jalan serta di kawasan
konservasi,” tutur Kasat Pol PP Kabupaten Solok, Raflis, kemaren.
Dijelaskan Raflis, pihak Satpol PP juga tidak bisa bertindak sendirian kalau
tidak ada surat perintah bongkar dari
pihak-pihak berwenang dan juga kepala daerah.
Menertibkan bangunan liar di sepanjang
jalur Lintas Sumatera dan dibeberapa titik ruas jalan di Kabupaten Solok,
seperti memakan buah simalakama. “Kalau ditertibkan, masyarakat mengaku mencari
penghidupan di sana, kalau tidak ditertibkan, selain merusak pemandangan juga
sangat beresiko tinggi seperti ancaman ditabrak kendaraan sangat besar dan
mengancam keselamatan nyawa para pedagang di sepanjang ruas jalan tersebut. Anggota DPRD Kabupaten Solok, Hendri Dunant,
malah melihat pengawasan terhadap bangli dari pemerintah sangat rendah dan
lemah. “Saya melihat ada bangunan semi permanen yang baru didirikan di Bukit
Putus dan di samping Jembatan Tiimbangan Oto (JTO) Lubuk Selasih, tapi tidak
ada yang menegurnya. Apakah lokasi itu tidak termasuk kawasan Balai Konservasi
Sumber Daya Alam atau BKSDA,” tanya Hendri Dunant. Dia juga menyorot, saat ini
banyak bangli baru yang tumbuh di depan lapangan sepakbola, Koto Baru kecamatan
Kubung serta di Sepanjang Danau Singkarak yang tidak ada upaya penertiban dari
Satpol PP dan Pemerintah Daerah Kabupaten Solok. “Seharusnya pihak pemerintah
daerah melalui Satpol PP, bekerjasama dengan pemerintah nagari dalam mengawasi
tumbuh kembangnya bangunan baru, terutama yang berdiri di fasilatas umum atau
fasum dan fasilitas sosial atau fasos,”
tutur Hendri Dunant (wandy)
No comments:
Write komentar