KH. Noer Muhammad Iskandar SQ
Jangan Cari Jalan Kalau Pintas Mau Cepat Kaya
SOLOK, KP
Dengan
banyaknya modus yang berkembang ditengah masyarakat Indonesia, terutama dengan
cara mencari jalan pintas supaya cepat kaya, ternyata membuat prihatin kalangan
ulama dan tokoh masyarakat di tanah air.
Pimpinan
dan pengasuh Pondok Pesantren Asshidiqiyah Kebun Jeruk Jakarta, Kyai. H. Noer Muhammad
Iskandar SQ menilai bahwa hal itu disebabkan rendahnya ilmu pengetahuan umat
Islam tentang pemahaman agama. “Kalau dibilang mereka bodoh, itu tidak mungkin
karena rata-rata mereka yang tertipu oleh orang yang mengaku ahli dalam
menggandakan uang adalah orang berpendidikan tinggi, bukan orang biasa saja,”
terang Kiyai Noer Iskandar SQ, kepada KORAN PADANG, melalui Handphonenya, tadi
siang. Hal itu dikatakan Kiyai Noer Iskandar, terkait banyaknya umat Islam yang
sudah menjadi korban penipuan penggandaan uang, dengan diiming-imingi ratusan
kali lipat uang, walau sebenarnya hal itu hanya tipu muslihat beberapa oknum
yang mengaku bisa menggandakan uang, seperti yang baru-baru ini tertangkap dan
berurusan dengan pihak kepolisian yakni yang bernama Kanjeng Dimas.
Kyai
dari 7 pimpinan Pondok Pesantren ini juga menyebutkan bahwa kalau ingin kaya,
tentu harus berusaha, bukan dengan cara jalan pintas. “Allah sudah menetapkan
reski, umur dan jodoh seseorang, tetapi kita diwajibkan berusaha, bukan dengan
cara sinsalabin,” tambah Kyai Noer Iskandar. Sementara menurut Kriminolog
Universitas Indonesia, Prof. DR. Hartono, SH, MH, selain rendahnya pemahaman
agama, juga disebabkan sebagian masyarakat Indonesia masih banyak yang percaya
kepada mitos, meski sebenarnya hal itu dilarang oleh agama. Makanya kita lihat
di berita surat kabar dan Televisi, hampir setiap bulan ada korban penipuan,
termasuk mencari jalan pintas agar cepat kaya, yakni dengan mendatangi dukun
atau orang pintar. Padahal Tuhan sudah menetapkan reski kita dan kita dilarang
berbuat syirik, sebab hal itu termasuk dosa besar yang tidak bisa diampuni,”
terang Hartono. Kriminolog ini meminta agar peran ulama dan para pendidik lebih
digiatkan lagi ditengah-tengah masyarkat, sehingga bisa menjadi penunjuk
sekaligus motivator bagi yang lain (wandy)
No comments:
Write komentar