Tuesday 1 November 2016

RSUD Arosuka Rawan Aksi Pencurian

Terlihat disekeliling RSUD Arosuka, masih belum dilengkapi dengan pagar pengaman, sehingga sangat rentan terhadap aksi kejahatan termasuk bintang liar bisa berkeliaran bebas masuk RSUD

RSUD Arosuka Butuh Pagar Pengaman
SOLOK, KRM
            Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arosuka, merupakan Rumah Sakit type C, yang berdiri sejak tahun 2009 di zaman pemerintahan Bupati Gusmal dan diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI, dr. Endang Rahayu Sedianingsih, MPH, DR, tanggal 31 Mei 2009. Pj Bupati Solok waktu itu, Devi Kurnia, SH, MM, berjanji bahwa selama 8 bulan berada menjadi Penjabat Bupati di Kabupaten Solok, maka dirinya berdekat akan menjadikan RSUD sebagai Rumah Sakit Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD). Dan tahun depan, RSUD sudah menjadi Rumah Sakit BLUD.
          BLUD merupakan bagian dari perangkat pemerintah daerah, dengan status hukum tidak terpisah dari pemerintah daerah. Lain halnya dengan SKPD, pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sebuah satuan kerja atau unit kerja dapat ditingkatkan statusnya sebagai BLUD. Direktur RSUD Arosuka, dr. I Nyoman Ardana Putra, juga sudah bertekad untuk menjadikan RSUD sebagai rumah sakit tujuan berobat bagi masyarakat Kabupaten Solok kedepannya. “Kita juga ingin RSUD Arosuka ini menjadi Rumah Sakit tujuan berobat bagi masyarakat di Kabupaten Solok dengan menjadikan Puskesmas sebagai tujuan dari rujukan. Jadi untuk mencapai RSUD yang baik, selain SDM yang memadai, tentunya harus didukung oleh dana,” tutur dr. I. Nyoman Ardana, Selasa (1/11).
             RSUD Arosuka Kabupaten Solok, terletak diatas tanah seluas 22.675,5m2dengan bangunan yang didirikan dan digunakanuntuk operasional pelayanan sampai saat ini seluas 11.550m2,berada diArosuka dan mempunyai 68 tempat tidur dengan tingkat hunian rata-rata 23,01 %per tahun. “RSUD Arosuka Kabupaten Solok terus berupaya meningkatkan potensi diri untuk meningkatkan kapasitas pelayanannya kepada masyarakat agar menjadi Rumah Sakit pilihan bagi masyarakat dalam bidang kesehatan. Sebagai hasil penafsiran terhadap perubahan lingkungan, maka dilakukan pendekatan-pendekatan manajemen strategis yang digunakan sebagai penghubung antara penafsiran keadaan dengan tindakan,” jelas I Nyoman Ardana. Saat ini RSUD Arosuka juga sudah memiliki alat-alat Penunjang Medik seperti Laboratorium, Radiologi, Bank Darah, Fisioterapi/Rehablitasi Med, Alat-alat Keperawatan, Alat-alat Medik, yang meliputi eliputi peralatan untuk tindakan medik operatif dan non operatif. Sementara sarana dan Peralatan Kerja Utama seperti Instalasi Pemeliharaan Air Limbah (IPAL), Instalasi listrik dan air bersih. Sayangnya menurun I. Nyoman Ardana Putra, selain peralatan canggih, untuk memantapkan sebuah pelayanan, juga diperlukan suasana keharmonisan serta lingkungan yang aman dan nyaman. “RSUD Arosuka saat ini belum memiliki pagar pengaman, sehingga bisa saja maling masuk kapan saja, termasuk juga binatang liar bisa bebas berkeliaran,” tambah I. Nyoman Ardana. Untuk itu, dirinya berharap agar ada bantuan atau perhatian  dari Pemerintah  untuk membuat pagar pengaman disepanjang RSUD agar lebih nyaman. Di bawah kepemimpinan I Nyoman yang mengoptimalkan potensi yang ada, RSUD Arosuka mulai tampak berkembang dan dicintai oleh pasien sebagai sebuah RSUD untuk tujuan berobat, bukan lagi sebagai rumah sakit transit (wandy)



No comments:
Write komentar

Label

Apakah Anda Puas Setelah Membaca Berita Di Kabar Ranah Minang