Terlihat disekeliling RSUD Arosuka, masih belum
dilengkapi dengan pagar pengaman, sehingga sangat rentan terhadap aksi
kejahatan termasuk bintang liar bisa berkeliaran bebas masuk RSUD
RSUD Arosuka Butuh Pagar Pengaman
SOLOK, KRM
Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Arosuka, merupakan
Rumah Sakit type C, yang berdiri sejak tahun 2009 di zaman pemerintahan Bupati
Gusmal dan diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI, dr. Endang Rahayu
Sedianingsih, MPH, DR, tanggal 31 Mei 2009. Pj Bupati Solok waktu itu, Devi
Kurnia, SH, MM, berjanji bahwa selama 8 bulan berada menjadi Penjabat Bupati di
Kabupaten Solok, maka dirinya berdekat akan menjadikan RSUD sebagai Rumah Sakit
Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD). Dan tahun depan, RSUD sudah menjadi Rumah
Sakit BLUD.
BLUD merupakan bagian dari perangkat
pemerintah daerah, dengan status hukum tidak terpisah dari pemerintah daerah. Lain
halnya dengan SKPD, pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan fleksibilitas
berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sebuah satuan kerja atau unit kerja
dapat ditingkatkan statusnya sebagai BLUD. Direktur RSUD Arosuka, dr. I
Nyoman Ardana Putra, juga sudah bertekad untuk menjadikan RSUD sebagai rumah
sakit tujuan berobat bagi masyarakat Kabupaten Solok kedepannya. “Kita juga
ingin RSUD Arosuka ini menjadi Rumah Sakit tujuan berobat bagi masyarakat di
Kabupaten Solok dengan menjadikan Puskesmas sebagai tujuan dari rujukan. Jadi
untuk mencapai RSUD yang baik, selain SDM yang memadai, tentunya harus didukung
oleh dana,” tutur dr. I. Nyoman Ardana, Selasa (1/11).
RSUD Arosuka Kabupaten Solok, terletak diatas tanah
seluas 22.675,5m2dengan bangunan yang didirikan dan digunakanuntuk operasional
pelayanan sampai saat ini seluas 11.550m2,berada diArosuka dan mempunyai 68
tempat tidur dengan tingkat hunian rata-rata 23,01 %per tahun. “RSUD Arosuka Kabupaten
Solok terus berupaya meningkatkan potensi diri untuk meningkatkan kapasitas
pelayanannya kepada masyarakat agar menjadi Rumah Sakit pilihan bagi masyarakat
dalam bidang kesehatan. Sebagai hasil penafsiran terhadap perubahan lingkungan,
maka dilakukan pendekatan-pendekatan manajemen strategis yang digunakan sebagai
penghubung antara penafsiran keadaan dengan tindakan,” jelas I Nyoman Ardana.
Saat ini RSUD Arosuka juga sudah memiliki alat-alat Penunjang Medik seperti
Laboratorium, Radiologi, Bank Darah, Fisioterapi/Rehablitasi Med, Alat-alat
Keperawatan, Alat-alat Medik, yang meliputi eliputi peralatan untuk tindakan
medik operatif dan non operatif. Sementara sarana dan Peralatan Kerja Utama
seperti Instalasi Pemeliharaan Air Limbah (IPAL), Instalasi listrik dan air
bersih. Sayangnya menurun I. Nyoman Ardana Putra, selain peralatan canggih,
untuk memantapkan sebuah pelayanan, juga diperlukan suasana keharmonisan serta
lingkungan yang aman dan nyaman. “RSUD Arosuka saat ini belum memiliki pagar
pengaman, sehingga bisa saja maling masuk kapan saja, termasuk juga binatang
liar bisa bebas berkeliaran,” tambah I. Nyoman Ardana. Untuk itu, dirinya
berharap agar ada bantuan atau perhatian
dari Pemerintah untuk membuat
pagar pengaman disepanjang RSUD agar lebih nyaman. Di bawah kepemimpinan I
Nyoman yang mengoptimalkan potensi yang ada, RSUD Arosuka mulai tampak
berkembang dan dicintai oleh pasien sebagai sebuah RSUD untuk tujuan berobat, bukan lagi sebagai rumah sakit transit
(wandy)
No comments:
Write komentar