Masalah Tapal Batas Mendapat Sorotan Tajam dari DPRD Kabupaten Solok
SOLOK,
KRM
Pemerintah Kabupaten Solok di kritik tajam oleh angggota DPRD Kabupaten Bumi
Penghasil Bareh tanamo tersebut, karena dinilai tidak serius menangani masalah
tapal batas yang ada di Kabupaten Solok, termasuk penyelesaian masalah batas
nagari dengan nagari, kecamatan dengan kecamatan dan tapal batas Kabupaten
dengan Kabupaten.
“Saya melihat, masalah tapal batas ini, kalau tidak segera di bahas dan
dibicarakan dari sekarang, maka dia akan tumbuh ibarat api dalam sekam. Bahkan
juga akan menjadi dilematis bagi Pemerintah Daerah kedepannya,” tutur Wakil
DPRD Kabupaten Solok, Septrismen Sutan Putih, kemaren. Ditambahkan Septrismen,
pihak-pihak yang bersengkata, akan lebih cenderung mengedepankan argumentasinya
untuk mempertahankan daerahnya, tanpa berpikir yang lebih luas lagi.
Bahkan kalau ini tidakdibicarakan, maka komplik horizontal di tengah
masyarakat akan muncul,” tutur Septrismen. Sebegai contoh menurut Septrismen,
batas Kabupaten Solok dan Solok Selatan juga tidak jelas, termasuk batas
Kabupaten Solok dengan Sawahlunto,” ujar Septrismen. Untuk itu, septrismen
berharap agar masalah batas nagari dengan nagari, kecamatan dengan kecamatan
dan Kabupaten dengan Kabupaten.
Sementara anggota DPRD Kabupaten Solok lainnya, Hendri Dunat, juga berharap
agar seluruh wilayah Kabupaten Solok yang berpotensi komlik, seharusnya sudah
dicarikan solusinya sejak awal. "Saya melihat, tidak ada keseriusan kepala
daerah dalam untuk menuntaskan masalah ini. Padahal masalah tapal batas sangat
sakral untuk diselesaikan, karena kalau tidak akan bisa membawa komplik bagi
daerah yang bersengketa," tutur Hendri Dunant
Dijelaskan Hendri Dunant, yang penting diperjuangkan
saat ini adalah daerah Sibarambang yang kaya dengan penghasil pasir dan batu
kali serta hasil ikan, dan menjadi mata pencaharian bagi warga perbatasan.
Disana juga memilikideposit tambang yang cukup potensial dan berbatas
langsung dengan kota Sawahlunto dan memang mendesak diselesaikan.karena itu
pihaknya cenderung menantang peran aktif camat X Koto Diatas dan wali nagari
untuk membicarakannya dengan lembaga di nagari serta kota Sawahlunto (wandy)
No comments:
Write komentar