Tim Dayung
Kabupaten Solok meninggalkan mess terlebih dulu karena mengaku tidak
diperhatikan KONI Kabupaten Solok, sementara mereka sudah menyumbang 1 medali
emas dan 2 perunggu di Porprov Sumbar ke- XIV kota Padang
Cabor Dayung
Kabupaten Solok Angkat koper Karena Merasa Kurang Diperhatkan
SOLOK, KRM-
Mengaku merasa kurang diperhatikan
oleh KONI Kabupaten Solok, para tim atlet dayung daerah bumi penghasil bareh
tanamo itu angkat koper dari mess menuju kampung halamannya di Kabupaten Solok.
Pelatih dayung Kabupaten Solok,
Masni, SPd, kepada para wartawan di Padang menyebutkan bahwa cabor dayung
Kabupaten Solok terpaksa hengkang dari pemondokan atlet serta pulang terlebih
dulu dari pada cabor lain ke Solok Jum’at kemaren, meski ada beberapa
pertandingan lagi yang akan dilombakan.
“Kita merasa dianaktirikan baik dengan dana ataupun dengan mess yang
sangat tidak layak, sehingga banyak atlet kita yang jatuh sakit,” jelas Masni,
kemaren. Masni terpaksa meninggalkan mess di Cengkeh dan mengontrak di Gedung
Nahdatul Ulama kota Padang. Dijelaskan Masni, kondisi mess yang kurang baik,
seperti tidak ada air untuk mandi dan berwudhu serta lainnya dan harus
menumpang di surau yang dekat dengan mess
mereka tempati, hingga ada dari atlit dayung mengalami sakit.
Walau mengaku
tidak diperhatikan, namun tim dayung Kabupaten Solok, mampu menyembahkan prestasi
1 medali perak dan 2 perunggu.
Masni Pelatih tim dayung yang
didampingi pelatih lainnya Kopda Dodi Irawan, menyampaikan bahwa selama ini pihaknya
memakai dana pribadi kami tanpa ada bantuan dari KONI. Namun karena besarnya
rasa kecintaan mereka kepada Kabupaten Solok, mereka tetap berlatih dan
berangkat ke Padang, tetapi di Padang mereka mengaku merasa dicuekin KONI.
Pernyataan Masni dibantah oleh Ketua
KONI Kabupaten Solok, Rudi Horizon bahwa selama ini KONI tidak pernah merasa
menganaktirikan cabor, termasuk dayung. “Kami juga heran dengan sikap tim
dayung yang meninggalkan mess meski masih ada pertandingan sisa, tapi mereka
sudah pulang saja. Kalau merasa tidak diperhatikan, itu tidak benar karena dana
untuk dayung sudah kami serahkan kepada Bapak Masni, termasuk untuk beli
pakaian, peralatan, dana karate atlet masing-masing Rp 700 ribu/orang,” jelas
Rudi Horizon. Pihaknya mengaku akan memanggil pengurus cabor dayung kenapa
mereka meninggalkan mess meski masih ada pertandingan
Sementara Sekretariat KONI, Zul
menjelaskan bahwa untuk tim dayung telah kita tempatkan messnya di SMK 4
cengkeh, dan juga sudah disepakati, jika ada yang akan meninggalkan mess
biayanya tidak ditanggung KONI, namun segala kebutuhan atlet tersebut,
seperti dokter sudah siapkan dua orang dan selalu siaga jika seandainya
ada atlet yang sakit. “Kalau memang ada atlet yang sakit, seharusnya pengurus
cabor menghubungi kami kan kita di sini punya tim dokter,” jelas Zul. Dirinya
juga merasa heran kenapa tim dayung (wandy)
No comments:
Write komentar