Thursday 3 November 2016

BPBD Kabupaten Solok Himbau Masyarakat Untuk Waspadai Bahaya Longsor






















BPBD Ajak Masyarakat Untuk Mewaspadai Bahaya Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Solok

SOLOK, KRM--Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, H. Abdul Manam menghimbau agar seluruh masyarakat Kabupaten  Solok  untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman bencana longsor, terutama mereka yang tinggal di daerah perbukitan.
 
Masalahnya, karena Kabupaten Solok, termasuk salah satu Kabupaten di Sumatera Barat yang rentan terhadap bahaya longsor. Selain wailayahnya masuk daerah perbukitan, penduduk Kabupaten Solok juga  banyak yang tinggal dan mendiami lembah dan dataran Bukit Barisan. Selain itu, curah hujan yang intensitasnya masih tinggi, bisa asaja menimbulkan bahaya longsor yang sewaktu-waktu bisa menimpa. 
 
“Kita berharap agar masyarakat Kabupaten Solok terus waspada terhadapa bahaya longsor, banjir dan bencana lainnya, terutama pada saat musim hujan seperti sekarang, tutur Abdul Manam, kepada,Jumat (5/12) 2014.
 
Beberapa wilayah yang rawan longsor di Kabupaten Solok adalah kawasan jorong Bungo Tanjung Saok Laweh, Aie Dingin di Lembah Gumanti, Lolo, Surian, Sulit Air, Bukit Sileh, Koto Anau, Sirukam, Batang Barus, Cupak dan beberapa daerah lainnya di Kabupaten Solok. 
 
Ditambahkan Abdul Manam, BPBD telah melakukan rapat koordinasi bersama BPBD se-kabupaten/kota se Sumbar di Padang. Rapat ini dilakukan guna meningkatkan kesiapsiasagaan BPBD dalam menghadapi bencana kedepan. “BPBD telah melakukan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan pemahamannya mengenai bencana serta telah membuat sistem komunikasi saat terjadi bencana, jelas Abdul Manam. 
 
Dalam rapat ini juga juga dibahas terkait kebutuhan peralatan dilapangan, seperti; perahu karet, alat komunikasi, kendaraan operasional serta anggaran untuk bantuan makanan bagi masyarakat yang terkena musibah. Anggota DPRD Kabupaten Solok asal nagari Surian, Hardi Hasmi berharap agar BPBD Kabupaten Solokmemberi penyuluhan kepada warga yang tinggal di loakasi rawan bencana longsor seperti di Surian dan nagari Lolo. Hampir di dua nagari yang ada di Pantai Cermin ini daerahnya rawan longsor,” tutur Hardi Hasmi
 
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padang, Budi Iman, mengatakan, bahwa intensitas hujan di Sumbar hingga pertengahan Desember cenderung meningkat antara 10,0 – 20 mm/jam atau 50 – 100 mm/hari dan bahkan bisa mencapai 400 mm/hari.
 
Arah angin cenderung bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan 10-13 km/jam dan kelembaban udara 66-97 persen. Sumbar di tahun 2013 pernah diguyur hujan selama 3 hari tanpa henti, dan hal serupa berpeluang terjadi kembali (wandy)

No comments:
Write komentar

Label

Apakah Anda Puas Setelah Membaca Berita Di Kabar Ranah Minang