Serba Serbi Pencarian Orang Hilang di Danau
Singkarak
Pencarian Nelayan
Singkarak Zulefendi
Naro Akan Dihentikan
SOLOK, KP
Sampai hari ke tujuh
upaya pencarian warga Saningbaka,
kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, yang hilang sejak hari Sabtu Subuh
tanggal 2 April 2016 hingga Jum’at
petang tanggal 8 April 2016, belum membuahkan hasil.
Menurut Camat Singkarak, Irwan Effendi, karena sampai hari
ketujuh segala upaya sudah dilakukan, namun tidak membuahkan hasil, maka
pencarian akan dihentikan karena sudah melalui prosedur. Camat Irwan Effendi yang
sehari-hari setia mendampingi Tim SAR,
Basarnas, BPBD, Tagana, Pramuka, KSB, Relawan dan Keluarga Nelayan dan dibantu
warga sekitar, upaya pencaharian terhadap korban Zulefendi Naro (55), sudah
melakukan koordinasi dengan BPBD dan keluarga korban. “Segala upaya sudah kita
lakukan, namun sampai hari ketujuh sejak korban hilang belum juga ada titik
terangnya, maka kita sepakat untuk menghentikan pencarian,” tutur Irwan
Effendi.
Pencarian nelayan
Zulefendi Naro, juga dibantu oleh Rtim SAR Sumbar, BPBD Kabupaten Solok, Tanah
Datar dan BPBD Sumbar. Bahkan salah seorang anggota DPRD Tanah Datar dari
Fraksi Golkar, juga tampak setia membantu pencarian korban. Hampir seluruh
elemen masyarakat ikut membantu, termasuk pihak kepolisian, TNI dan lainnya.
Upaya penyisiran dan penyelaman dari hari pertama juga sudah dilakukan
sekeliling Danau Singkarak, namun korban juga tidak ditemukan. Bahkan Kepala
BPBD Tanah Datar, Drs. Mukhlis juga setia memberi suport kepada anggota BPBD
dan menghibur keluarga korban. “Atas nama keluarga korban, kami juga
menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan
satu persatu,” tutur isteri korban Era (38), yang diamini camat Singkarak,
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok, Septrismen di TKP.
Zulefendi Naro (55) hilang secara misterius sejak Sabtu
Subuh tanggal 2 April lalu. Zulefendi Naro dengan Suku supandang, warga Pasie
Gudang, jorong Balai Gadang, Saningbaka, kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten
Solok.
Korban Zulfendi Naro
atau akrab dipanggil pak Zul ini, seperti biasa berangkat meninggalkan rumah
sejak jam 04 Sabtu subuh. Namun Hingga Sabtu siang belum juga pulang ke rumah
dan warga sekitar secara bersama-sama mencoba mencari pak Zul. Minggu pagi, Tim
SAR yang dibantu warga dan anggota
Kepolisian Sektor Singkarak, secara bersama-sama mencoba menulusuri pantai atau
bibir danau Singkarak. Tim SAR baru menemukan perahu yang biasa digunakan
korban baju korban di daerah Kubangan Kacang atau 500 Meter dari pantai tempat
biasa berangkat. Sementara pakaian korban juga ditemukan di bagan yang juga
berjarak sekitar 500 meter dari tempat ditemukannya perahu. “Beliau biasa dan
rutin melaut dan berangkat setiap hari sekitar jam 04 subuh,” tutur Ketua
pemuda Saningbaka, Yunisbar Banso.
Zulfendi Naro, merupakan
suami dari Buk Era (38) dan memiliki 7 orang anak dan yang masih kecil berusia
sekitar 3 bulan. Sementara dari isteri pertamanya yakni Buk Suri (45), Zulfendi
Naro mempunyai dua orang anak yakni Suri (30) dan Yuli (26). “Kami berharap
agar bapak segera ditemukan dalam keadaan selamat,” tutur isteri kedua korban,
Era.
Wakil Ketua DPRD
Kabupaten Solok, Septrismen juga berharap agar hilangnya seorang nelayan warga Saningbaka, bisa ditemukan secepat
mungkin dan dalam keadaan selamat karena keluarga di rumah menanti. “Kasihan
kita sama anak-anak pak Zul yang masih kecil-kecil. Beliau merupakan tulang
punggung keluarga,” tutur Septrismen (wandy)
No comments:
Write komentar