Monday 21 November 2016

Harga Beras Mulai Merangkak Naik di Kabupaten Solok

Harga Beras Merangkak Naik di Kabupaten Solok
SOLOK, KRM-

        Harga beras Solok ditingkat pedagang pengumpul di Kabupaten Solok sejak dua Minggu terakhir melambung tajam. Kenaikan harga bahan pokok ditingkat pedagang ini diikuti dengaan lonjakan harga ditingkat pengecer yang berjualan di pasar tradisional di nagri-nagari di daerah penghasil bareh itu.
        Melonjaknya harga beras Solok disebabkan oleh kebutuhan yang meningkat dan banyaknya para petani yang gagal panen akibab hama tikus beberapa waktu lalu. Akibat yang langsung  dirasakan terlihat dari produksi hasil tani menjadi terbatas. Menurut Syafri M (45), warga Sungai Sariak, jorong Pinang Sinawa Gantung Ciri, kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Selasa (22/11), kenaikan ini mungkin disebabkan kedua faktor tersebut, selain cuaca yang buruk, sehingga padi masyarakat tidak bisa digiling atau di huller. “Mungkin karena musim hujan terus menerus, sehingga tidak ada padi yang kering dan tentu saja membuat harga beras melambung,” jelas Syafri.
            Sementara seorang ibu rumah tangga di jorong Galagah, nagari Muara Panas, Yurlis menyebutkan bahwa mahalnya harga beras disebabkan banyak petani yang gagal panen, namun pemerintah khususnya Dinas Pertanian tidak memberi resfon kepada petani dengan cara memberi bantuan baik modal lunak atau bibit benih. “Kan yang kalau ada yang dapat bantuan, biasanya anggota kelompok tani, kalau yang sendiri-sendiri kan tidak ada,” terang Yurlis. Ketika serangan tikus, petani kelimpungan sendiri karena harus melakukan antisipasi hama  dengan cara tradisional. Pihaknya tidak bisa mengadu kemana-mana, karena soal budidaya adalah masalah petani yang harus dihadapi sendiri.
 Sebanding lurus dengan pengencer, pedagang beras partai besar di sejumlah heler di kawasan Gunung Talang mengakui lonjakan harga beras tersebut. Pidan (47) warga Bolai yang juga pengusaha heler  menyebutkan harga beras Solok jenis Sokan mencapai kisaran antara Rp 13.200 sampai Rp 13.500 per kilo gram. Sedangkan beras varietas anak daro sebelumnya sebesar Rp. 12.500/kg. Tetapi di tingkat pedagang atau touke, beras yang dilempar ke konsumen telah di paket dalam karung seberat 10 Kg dan 30 Kg.
 Namun harga satuannya tetap mengacu harga pasar yang berlaku umum di kawsan Solok, " ujar Pidan seraya membenarkan serangan hama tikus ikut mempengruhi harga beras. Meksi berada dalam kondisi harga yang mahal, permintaan pasar terhadap kedua jenis beras Solok tersebut tidak menurun. Konsumen tetap melakukan transaksi karena merupakan kebutuhan harian yang perlu dipenuhi. "Persediaan saja yang terbatas, karena hasil budidaya petani terganggu oleh hama tikus. Akibatnya produksi padi berkurang," tutur Pidan (wandy) 



No comments:
Write komentar

Label

Apakah Anda Puas Setelah Membaca Berita Di Kabar Ranah Minang